Media Berita Pasuruan – Warga Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, resah akibat maraknya aksi pencurian pompa air di tempat ibadah. Dalam sepekan terakhir, tercatat sudah dua kejadian pencurian yang menyasar masjid dan musala di wilayah tersebut.
Dua Kasus dalam Sepekan
Salah satu tokoh masyarakat Sekargadung, Ahmad Teguh Wicaksono, menyebutkan aksi maling pompa air pertama terjadi di sebuah masjid, kemudian berlanjut beberapa hari kemudian di sebuah musala. “Sudah ada dua kejadian sepekan ini, pertama di masjid dan kedua di musala,” ungkapnya, Minggu (28/9/2025).
Kedua peristiwa itu membuat warga semakin khawatir karena pompa air merupakan fasilitas penting untuk keperluan berwudu dan kebersihan tempat ibadah.
Baca Juga : Remaja Kota Pasuruan Dikeroyok-Ditusuk Kerambit gegara Serempetan Motor
Warga Resah dan Tingkatkan Kewaspadaan
Keresahan warga semakin bertambah lantaran aksi maling ini dilakukan secara berulang. Beberapa warga mulai berinisiatif melakukan ronda malam dan memperketat pengawasan di sekitar masjid dan musala.
“Kalau sampai pompa air dicuri terus, jelas ibadah jadi terganggu. Air itu kebutuhan pokok jamaah,” ujar Ahmad Teguh.
Kerugian dan Dampak
Meski nilai materiil dari sebuah pompa air tidak seberapa besar, namun dampaknya sangat terasa bagi jamaah. Masjid dan musala yang kehilangan pompa air kesulitan menyediakan air bersih untuk jamaah yang hendak salat.
Selain itu, pengurus masjid terpaksa harus mencari dana tambahan untuk mengganti pompa air yang hilang, yang tentu memberatkan kas masjid maupun musala.
Polisi Diminta Bertindak
Masyarakat berharap aparat kepolisian segera turun tangan untuk menangkap pelaku pencurian yang meresahkan ini. Mereka juga meminta patroli rutin ditingkatkan, terutama pada malam hari, agar kasus serupa tidak terus terulang.
“Kami berharap polisi segera bertindak. Jangan sampai warga main hakim sendiri jika pelaku tertangkap basah,” tegas Ahmad Teguh.
Ajakan untuk Saling Mengawasi
Selain menunggu langkah dari aparat, warga juga bersepakat untuk meningkatkan pengamanan lingkungan dengan sistem jaga bergilir. Tokoh masyarakat mengimbau agar jamaah turut peduli menjaga aset tempat ibadah.
“Kejadian ini harus jadi pelajaran. Mari kita saling mengawasi agar rumah ibadah tetap aman dan nyaman,” pungkas Ahmad Teguh.