Perbaikan Jembatan Karangjati Anyar Dimulai Agustus 2025, Anggaran Rp 3 Miliar

 

Harapannya mobilitas warga Karangjati dan sekitarnya kembali normal

Media Berita Pasuruan – Perbaikan Jembatan Karangjati Anyar di Desa Karangjati, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan dipastikan segera direalisasikan. Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi menyampaikan bahwa proyek ini saat ini telah memasuki tahap akhir proses lelang. Jika tidak ada kendala, pengerjaan fisik jembatan akan dimulai pada Agustus 2025.

Terjangan air yang merusak jembatan secara parah sempat menunda proyek ini dan memutus total akses warga. Masyarakat kemudian membangun jembatan darurat yang hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki. Namun, jembatan sementara tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan mobilitas warga secara optimal.. Karena itu, perbaikan jembatan secara permanen menjadi sangat mendesak untuk memastikan konektivitas dan kelancaran aktivitas harian masyarakat sekitar.

Sub Koordinator Perencanaan Bidang Pemeliharaan, Erna Sukesi, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pembangunan jembatan permanen.“Prosesnya sudah memasuki tahapan lelang. Tinggal menunggu penetapan pemenang tender,” ujar Erna, Minggu (22/6/2025.

Pemerintah menargetkan pekerjaan fisik perbaikan jembatan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan. Proyek ini mendapat perhatian serius karena keberadaannya sangat vital bagi mobilitas warga. Jembatan sebelumnya ambrol akibat derasnya arus air beberapa waktu lalu, menyebabkan akses antarwilayah terputus total.

Pemkab Pasuruan Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur Penghubung Desa

Dampaknya pun terasa luas, terutama dalam sektor ekonomi dan pendidikan, di mana warga kesulitan menuju tempat kerja, pasar, atau sekolah. Kondisi ini membuat masyarakat sangat menantikan jembatan baru yang kokoh dan aman, demi kelancaran aktivitas sehari-hari dan pemulihan konektivitas antarwilayah yang selama ini terganggu.

Baca Juga : Duh… Gara-gara Ini Sebanyak 24 Pelajar Lulusan SDN di Kota Pasuruan Tak Bisa Melanjutkan ke SMP Negeri

Masyarakat membangun jembatan darurat secara swadaya sebagai jalur alternatif untuk mengatasi terputusnya akses akibat kerusakan jembatan utama. Namun, jembatan tersebut hanya menampung pejalan kaki karena tidak mampu menahan beban kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibatnya, warga mengalami hambatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat kerja, sekolah, atau mengakses layanan kesehatan.. Beberapa warga bahkan harus memutar arah cukup jauh demi mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, warga sangat berharap agar proses perbaikan jembatan utama dapat segera selesai. Mereka menantikan akses transportasi yang kembali normal demi kelancaran kegiatan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Dukungan dari pemerintah dan pihak terkait sangat pelu demi percepatan pemulihan infrastruktur ini. Jembatan sementara tidak bisa mengakomodasi kebutuhan warga.

Exit mobile version