Remaja Asal Ambal-Ambil Kejayan Terjatuh ke Sumur Saat Perbaiki Lampu, Alami Luka Serius
Media Berita Pasuruan. PASURUAN – Remaja Kejayan, Muhammad Rifaldi (18), asal Dusun Krajan, Desa Ambal-Ambil, Kabupaten Pasuruan, justru mengalami petaka saat berniat memperbaiki lampu di dapur rumah neneknya. Ia terjatuh ke dalam sumur sedalam 25 meter saat sedang beraktivitas di dapur pada Sabtu (7/6/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Rifaldi bersama ibunya, Nur Fadilah (48), memperbaiki lampu dapur di rumah sang nenek yang berada tepat di atas sumur tua. Mereka menutup sumur tersebut dengan dipan bambu sebagai penutup darurat.
Sayangnya, tanpa disadari, dipan bambu yang sudah lapuk tersebut tidak mampu menahan beban tubuh Rifaldi. Saat ia berdiri di atasnya untuk menjangkau lampu, dipan itu jebol dan membuatnya langsung terpeleset dan jatuh ke dalam sumur.
Ibu Korban Berteriak Minta Tolong, Warga Langsung Evakuasi
Teriakan panik sang ibu sontak mengundang perhatian warga sekitar, termasuk sepupu korban, Abdullah (43), yang dengan sigap turun ke dalam sumur menggunakan tali untuk menyelamatkan Rifaldi. Warga mengikat Rifaldi dengan tali, lalu secara gotong-royong mengangkat dan mengevakuasinya ke rumah sakit.
“Korban mengalami luka lecet pada leher, punggung, dan lutut. Saat ini dirawat intensif di RSUD Bangil, dan kondisinya mulai membaik,” ujar Kapolsek Kejayan AKP Bambang Soesilo saat dikonfirmasi.
Baca Juga : Pedagang Ayam Geprek di Pasuruan Dibuat Panik, Tabung Gas Mendadak Ngowos dan Semburkan Api
Meskipun warga sudah tidak menggunakan sumur tua itu, keberadaannya tetap menimbulkan potensi bahaya.
Kapolsek Bambang menjelaskan bahwa warga sudah tidak menggunakan sumur tua tempat kejadian untuk aktivitas rumah tangga. Namun, penutup yang hanya menggunakan dipan bambu sangat rentan ambruk.
“Penutup sumur yang tidak layak bisa membahayakan siapa pun. Ini menjadi pembelajaran penting bagi warga agar memperhatikan keamanan rumah, apalagi jika ada anak-anak atau lansia,” tambahnya.
Pemerintah menghimbau warga untuk waspada dan segera memperbaiki sumur yang tidak terpakai.
Insiden ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan seperti Kejayan, agar tidak menyepelekan kondisi sumur tua yang masih terbuka. Warga sebaiknya menggunakan bahan yang kokoh dan aman saat menutup sumur, bukan sekadar bambu atau papan seadanya.
Pihak desa bersama Bhabinkamtibmas juga berencana melakukan pendataan ulang sumur-sumur tua di lingkungan warga untuk mencegah kejadian serupa terulang.