Media Berita Pasuruan – Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo atau yang akrab disapa Mas Adi, menghadiri acara Sholawat Kebangsaan dan Pesta QRIS Kota Santri di Gedung Harmoni Kota Pasuruan, Kamis malam (14/8). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional dan QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025.
Dalam sambutannya, Mas Adi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia Cabang Malang atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Pasuruan untuk menjadi tuan rumah acara berskala nasional tersebut. Menurutnya, kesempatan ini tidak hanya membawa kehormatan bagi Kota Pasuruan, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk mendorong percepatan digitalisasi transaksi keuangan di daerah.

“Kami dari Pemerintah Kota Pasuruan menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bank Indonesia Cabang Malang yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kita, Kota Pasuruan, untuk menjadi tuan rumah Pekan QRIS Nasional dan QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025,” ujar Mas Adi.
Baca Juga : Hadiri Sarasehan Komunitas dan Lembaga Pendidikan, Wali Kota Pasuruan Tekankan Bidang Pendidikan
QRIS Jadi Pilar Digitalisasi Ekonomi Kota Pasuruan
Tahun ini, Pekan QRIS Nasional mengusung tema “Rayakan Digitalisasi, QRIS-nya Satu, Menangnya Banyak”. Mas Adi menjelaskan, digitalisasi transaksi melalui QRIS membawa banyak manfaat, mulai dari kemudahan pembayaran, efisiensi waktu, hingga keamanan bertransaksi. Lebih dari itu, penggunaan QRIS juga membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat sekaligus memperluas akses pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk masuk ke ekosistem digital.
“Mendukung program digitalisasi keuangan, QRIS menghadirkan kemudahan dalam transaksi dan pengguna yang terus bertambah. Digitalisasi adalah salah satu pilar kebijakan perekonomian daerah yang sedang kita jalankan,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkot Pasuruan telah menetapkan tiga fokus utama kebijakan perekonomian daerah, yakni penguatan sektor UMKM, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta stabilisasi harga dan ketahanan pangan. Mas Adi meyakini, percepatan adopsi transaksi digital akan berdampak positif pada ketiga sektor tersebut.
“Dengan digitalisasi, UMKM kita bisa lebih cepat berkembang karena jangkauan pasar semakin luas. Dari sisi PAD, potensi penerimaan daerah bisa meningkat karena perputaran uang lebih transparan dan terdata dengan baik. Sedangkan dalam hal stabilisasi harga, teknologi digital memudahkan kita memantau distribusi dan ketersediaan barang,” papar Mas Adi.
Ia juga mengajak seluruh warga Kota Pasuruan untuk memanfaatkan QRIS dalam aktivitas sehari-hari, baik saat berbelanja di pasar, membayar layanan publik, maupun mendukung usaha tetangga. Menurutnya, membiasakan transaksi digital bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi juga bagian dari membangun kemandirian dan daya saing ekonomi daerah.
“Pemerintah Kota Pasuruan akan terus mengawal dan memfasilitasi proses digitalisasi ini. Harapannya, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung, dan Kota Pasuruan bisa menjadi contoh sukses dalam pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan warganya,” pungkasnya.