Tantangan Era Post-Truth
Media Berita Pasuruan – Wali Kota Pasuruan menegaskan bahwa fenomena post-truth atau era di mana opini lebih dipercaya ketimbang fakta, menjadi ancaman serius bagi kehidupan sosial dan demokrasi. Menurutnya, derasnya arus informasi tanpa filter yang menyebar melalui media sosial berpotensi memecah belah masyarakat jika tidak disikapi dengan bijak.
“Banyak isu bohong yang sengaja digiring untuk memecah belah. Di sinilah peran kita bersama, termasuk ormas, untuk menjaga agar masyarakat tidak terjebak pada informasi yang menyesatkan,” ujar Wali Kota Pasuruan.
Masalah Sosial yang Mengemuka
Selain fenomena post-truth, Wali Kota juga menyoroti sejumlah persoalan sosial yang dihadapi masyarakat, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga potensi konflik horizontal akibat perbedaan pandangan politik maupun agama. Ia menekankan pentingnya penyelesaian masalah sosial secara kolaboratif, tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat sipil.
“Masalah sosial ini bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani bersama. Karena itu, kami mengajak semua elemen masyarakat untuk aktif menjaga stabilitas dan kerukunan,” tambahnya.
Baca Juga : Prestasi, Dana Pensiun Uhamka Raih Peringkat 2 Nasional di ADPI Award
Ajak Ormas Jadi Garda Terdepan
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pasuruan mengajak organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ormas dinilai memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat sehingga bisa lebih efektif dalam menangkal provokasi maupun kabar bohong.
Ia berharap ormas tidak hanya menjadi penyalur aspirasi, tetapi juga motor penggerak pembangunan sosial dan penyejuk di tengah masyarakat yang kerap terpolarisasi.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah Kota Pasuruan berkomitmen memperkuat sinergi dengan ormas dan tokoh masyarakat dalam menjaga iklim kondusif. Beberapa program penguatan kapasitas ormas juga tengah disiapkan, termasuk pelatihan literasi digital untuk menghadapi gempuran informasi palsu.
“Kami ingin masyarakat Pasuruan tangguh menghadapi tantangan zaman. Kolaborasi adalah kunci, agar kita bisa bersama-sama menjaga persatuan,” tegas Wali Kota.
Penutup
Pesan yang disampaikan Wali Kota Pasuruan menjadi pengingat bahwa tantangan post-truth dan persoalan sosial tidak bisa dipandang remeh. Dengan dukungan ormas, tokoh masyarakat, dan seluruh warga, persatuan diharapkan tetap terjaga sehingga Kota Pasuruan bisa terus maju dengan masyarakat yang damai dan berdaya.