Media Berita Pasuruan – Harapan besar untuk menjadikan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa di Kabupaten Pasuruan tampaknya masih menghadapi tantangan. Meski koperasi telah terbentuk di seluruh desa dan kelurahan, sebagian besar belum bisa berjalan optimal karena keterbatasan modal.
Koperasi Sudah Terbentuk, Usaha Belum Berjalan
Pengawas Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan, Yunus, menyebutkan hampir semua pengurus koperasi sebenarnya sudah menyiapkan konsep usaha yang siap dijalankan. Mulai dari usaha simpan pinjam, perdagangan hasil pertanian, hingga pengembangan produk lokal, telah masuk dalam rencana masing-masing koperasi.
Namun, realisasi usaha tersebut masih tertahan karena minimnya modal. Menurut Yunus, akses terhadap aliran dana dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang semestinya menjadi penopang utama, hingga kini masih sulit didapatkan.
Hambatan Akses Pembiayaan
Permasalahan terbesar adalah mekanisme penyaluran modal dari Himbara yang dianggap rumit bagi pengurus koperasi di tingkat desa. Prosedur administrasi yang ketat, syarat agunan, serta keterbatasan literasi keuangan menjadi faktor penghambat.
Baca Juga : DPRD Jatim Dorong Pansus Evaluasi BUMD Tak Produktif: Merger atau Bubarkan
“Koperasi sudah terbentuk di seluruh desa dan kelurahan, tetapi mayoritas belum bergerak karena akses modal yang belum bisa direalisasikan. Padahal, tanpa modal awal, mustahil koperasi bisa menjalankan usaha sesuai konsep yang disiapkan,” jelas Yunus.
Potensi Ekonomi Desa Belum Tergarap Maksimal
Padahal, kehadiran koperasi desa ini sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian lokal. Dengan dukungan modal yang memadai, koperasi bisa menjadi wadah pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengelolaan hasil pertanian, produk UMKM, hingga layanan keuangan mikro.
Jika koperasi berjalan optimal, manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat desa, seperti peningkatan pendapatan, terbukanya lapangan kerja, dan berkurangnya ketergantungan pada tengkulak atau rentenir.
Harapan pada Dukungan Pemerintah dan Perbankan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan berharap adanya sinergi yang lebih kuat antara koperasi desa dan pihak perbankan, khususnya Himbara. Selain itu, perlu pendampingan intensif agar pengurus koperasi memahami tata kelola keuangan serta dapat memenuhi persyaratan administrasi perbankan.
“Kami berharap Himbara dapat mempercepat proses penyaluran dana ke koperasi. Pemerintah daerah juga siap memfasilitasi agar koperasi benar-benar bisa berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi desa,” pungkas Yunus.
Dengan solusi konkret dari pemerintah dan dukungan modal dari perbankan, koperasi desa di Pasuruan diharapkan bisa segera bergerak dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat desa.