Media Berita Pasuruan – Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mengatasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa terdampak.
Empat Desa Kekurangan Air Bersih
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menjelaskan bahwa terdapat empat desa yang saat ini membutuhkan suplai air bersih. Tiga desa berada di Kecamatan Lumbang, yakni Desa Pancur, Desa Watulumbung, dan Desa Karangjati. Sementara satu desa lainnya berada di Kecamatan Winongan, yaitu Desa Keungrejo.
Menurut Sugeng, wilayah tersebut ditetapkan sebagai daerah terdampak setelah BPBD melakukan kaji cepat dan asesmen lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa pasokan air di desa-desa itu menipis akibat musim kemarau panjang.
Baca Juga : Ratusan rumah di Pasuruan masih terendam banjir
Distribusi Air Sejak Awal Agustus
Penyaluran air bersih sudah dilaksanakan sejak 4 Agustus 2025. Setiap desa mendapatkan pasokan air menggunakan dua truk tangki berkapasitas 5.000 liter. Dengan cara ini, diharapkan kebutuhan vital warga seperti air minum, memasak, dan mandi tetap dapat terpenuhi meski pasokan air dari sumber alami berkurang drastis.
Sugeng menegaskan bahwa titik distribusi dipilih dengan cermat agar mudah dijangkau oleh masyarakat dari seluruh penjuru desa. Hal ini dilakukan supaya pembagian air merata dan tidak menimbulkan antrian panjang.
Imbauan Pengelolaan Air
Selain menyalurkan bantuan, BPBD juga memberikan imbauan kepada warga agar menggunakan air bersih secara bijak. “Sebaiknya air diprioritaskan untuk kebutuhan utama seperti minum, memasak, dan mandi. Jangan sampai digunakan untuk hal yang kurang penting,” ujar Sugeng.
Ia juga berharap masyarakat dapat saling bekerja sama dalam pengelolaan distribusi agar air benar-benar dimanfaatkan secara merata.
Antisipasi Kekeringan Berkepanjangan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus memantau perkembangan kondisi kekeringan. BPBD menyiapkan langkah antisipatif jika musim kemarau berlangsung lebih lama dari perkiraan. Salah satunya dengan menambah armada truk tangki dan memperluas distribusi ke desa lain yang kemungkinan terdampak.
Sugeng menambahkan, pihaknya juga mendorong warga untuk mulai menampung air hujan jika sewaktu-waktu turun serta memanfaatkan sumber air alternatif dengan efisien. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat bisa tetap terpenuhi meski musim kemarau belum berakhir.
Penutup
Bantuan air bersih dari BPBD Pasuruan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak kekeringan. Dengan langkah cepat ini, pemerintah daerah berupaya memastikan kebutuhan vital masyarakat tetap terjaga meski kondisi alam sedang tidak bersahabat.