Media Berita Pasuruan – Aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berlangsung damai dan tertib pada Selasa (3/9). Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menyampaikan aspirasi terkait isu pendidikan, lapangan kerja, dan kebijakan daerah di depan Kantor Bupati Pasuruan.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut pemerintah daerah lebih transparan dalam pengelolaan anggaran pendidikan, membuka ruang dialog tentang ketersediaan lapangan kerja bagi generasi muda, serta menolak kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat.
Aksi tersebut mendapat perhatian langsung dari Bupati Pasuruan yang turun menemui mahasiswa. Ia menyampaikan apresiasi atas cara mahasiswa menyuarakan pendapat dengan damai. “Kami menghargai aspirasi adik-adik mahasiswa. Semua masukan ini akan kami tampung dan tindak lanjuti sesuai kewenangan daerah,” ujar Bupati.
Baca Juga : Pemkab Pasuruan Gelar Apel Kebangsaan, Ajak Seluruh Elemen Jaga Kedamaian
Aspirasi Mahasiswa Sejalan dengan Fungsi Pengawasan
Tak hanya dari eksekutif, dukungan juga datang dari DPRD Kabupaten Pasuruan. Beberapa anggota dewan menyatakan siap memperjuangkan aspirasi mahasiswa melalui jalur legislatif. Ketua DPRD menegaskan bahwa tuntutan mahasiswa sejalan dengan fungsi pengawasan dewan. “Kami akan kawal aspirasi ini dan memastikan pemerintah daerah responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” katanya.
Selama aksi, aparat kepolisian turut mengawal jalannya demonstrasi. Kapolres Pasuruan menyebut pengamanan dilakukan secara persuasif untuk menjaga situasi tetap kondusif. “Mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan tertib, aparat juga bertugas dengan humanis. Ini contoh baik bagaimana demokrasi dijalankan,” jelasnya.
Sejumlah mahasiswa menyampaikan rasa puas karena aksi mereka ditanggapi langsung oleh pemerintah dan dewan. “Kami berharap ini bukan hanya janji, tapi benar-benar diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ungkap salah satu koordinator aksi.
Pengamat politik lokal menilai, harmoni antara mahasiswa, eksekutif, dan legislatif dalam aksi ini menjadi modal penting menjaga stabilitas daerah. Ia menekankan agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti tuntutan mahasiswa agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.
Dengan berakhirnya aksi tanpa insiden, Pasuruan menunjukkan bahwa demonstrasi dapat menjadi ruang dialog sehat jika dijalankan dengan tertib, serta direspons dengan sikap terbuka dari pemerintah dan DPRD.